Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Sunday, January 1, 2012

Tote Bag from ULOS TOBA


Cornelia Tote Bag dari kain ULOS TOBA
Cornelia Tote Bag dari kain ULOS TOBA
Ini adalah tote bag terbaru yang saya buat. Masih dengan konsep roomy bag, karena menurutku ini adalah tote bag tetap masih jadi tas favorit bagi setiap cewek. Tinggal disandang, lempar semua kebutuhan ke dalamnya (ehhehee…) langsung pergi.
Ini saya buat dari kain ulos toba. Harganya Rp. 200.000 saja untuk satu tote bag plus satu pouch hp. Bisa hubungi saya via contact atau langsung beli online di Devushka Shop.

Potret Jakarta


Aih. November sudah masuk sepertiga bulan tapi saya belum menulis satu postingan pun. Padahal ini kan bulannya saya, harusnya lebih semangat, bukan begitu? Musim hujan juga sudah dimulai, dan banjir pun sudah datang satu kali ke komplek kami.
Jakarta ini sesak saudara-saudara. Manusia dengan tetek bengeknya, menghimpit kota. Manusia dan kesibukannya, menyumbang polusi. Kendaraan-kendaraan bermesin, gerobak-gerobak jualan yang berjejer sepanjang jalan, juga warung-warung makan musiman (kalo musim seafood, jual seafood. Musim pecel lele, tuker jual pecel lele).
Tembok-tembok polos tak berwarna atau sebagian yang penuh coretan, lapak-lapak sederhana berisi pakaian-pakaian bekas, lobang galian gorong-gorong yang tak ditutup, pengemis dan pengamen di setiap lampu merah … adalah sebagian dari sinetron nyata tentang Jakarta.
Adakah yang pernah menghitung, berapa banyak jumlah gerobak jualan yang dijumpai dalam perjalanan ke suatu tempat? Saya belum.
Pernah melihat anak jalanan, perempuan kecil, jongkok buang air kecil di sebelah pohon pada tengah malam buta? Saya pernah.

Selamat Memasuki 2012, Kawan!


Tak terasa sudah masuk tahun 2012. Yap, bener-bener tak terasa karena waktu memang berjalan cepat sekali. Sometimes, saya masih keheranan, kenapa sekarang rasanya waktu begitu cepat berlalu, padahal bertahun-tahun yang lalu waktu rasanya lamaaaaa sekali bergerak. Masih dan akan selalu saya ingat perkataan mbak Ani, salah satu pegawai di kantor kami di Medan, yang bilang pada saya agar jangan berlama-lama melajang. Katanya, melajang itu memang menyenangkan tapi kalau keasyikan akhirnya seperti jalan di tempat. Kalau sudah berumahtangga, baru nanti terasa betapa hidup dan waktu ini begitu berharga. Dan kemudian saya buktikan sendiri, betapa waktu terasa begitu cepat berlalu setelah menikah. Kadang masih suka terkagum-kagum setiap melihat anak saya berlari kesana kemari, perasaan baru kemarin deh mengandung dia, eh ternyata udah besar aja.
Banyak hal yang terjadi di tahun 2011, namun lebih baik yang menduduki jawara sajalah yang diceritakan. Kejadian terburuk adalah saat asisten baru kabur dan mencuri dan menghilang, salah satu momen traumatik bagi saya karena seumur-umur baru kejadian. Tapi tahu tidak, beberapa bulan kemudian, saya sudah melupakannya. Perasaan mengatakan kejadian itu sudah lamaaaaa sekali terjadi, saya malah sempat mengira sudah dua tahun lalu. Bukan lupa, tapi kenangan buruk memang tak baik untuk diingat-ingat, dan kalau bisa terlupakan – even sejenak – lebih baik bukan?
Di kuarter pertama 2011, saat perusahaan kami sedang merombak total organisasi, kemunculan banyak divisi kerja baru membuat saya memberanikan diri untuk mengajukan permintaan pindah unit kerja. Saat berhadapan dengan mantan kepala divisi, saya katakan padanya bahwa saya ingin pindah karena saya ingin berkembang. Saya ingin belajar, ingin mencari ilmu baru, dan yang terpenting, saya ingin kerja di bidang yang saya suka. Kejarlah cita-citamu karena hanya kamu yang bisa mengubah nasibmu sendiri, bukan orang lain, begitulah tekad saya dalam hati. Pokoknya saya tetap mau pindah Pak, kata saya waktu itu saat si bos berusaha menahan saya.
Keputusan saya tidak salah. Kepindahan saya ke tempat baru ternyata memberikan semangat baru pula dalam bekerja. Off courselah semangat, karena pekerjan saya gak jauh-jauh dari hobi. Ya, kalau dulu saya berkutat di channel management, sekarang saya masuk di unit kerja digital marketing. Small team with big ideas, big spirit. Kerjaan baru, ilmu baru, kubikel baru, environment baru, rekan kerja baru, luar biasa mengaduk emosi. Mulai dari ketawa gila tiap saat, sampai dibikin sakit kepala luar biasa karena pekerjaan.Campaign yang tak selesai-selesai itulah yang bikin waktu benar-benar tak terasa, bo’. Tahu-tahu sudah November, bulannya saya. Dan eh, tahu-tahu sudah Desember, mo tutup tahun. Mo tutup tahun pun masih kejar-kejaran dengan pekerjaan. But it still fun. Karena saya menikmatinya. Semua yang terjadi di tahun 2011, baik buruknya adalah pelajaran hidup, jadi ya dinikmati saja toh….
Lihat foto di bawah ini? Ini adalah pencapaian lain di tahun 2011 ini. Ini taman di depan rumah saya itu lho, yang dulu botak, yang dulu dijadikan tempat jualan pasar malam, dan yang beberapa bulan lalu saya bilang sedang ada proyek pembangunan. Nah ternyata proyek pembangunan itu adalah proyek pembangunan taman interaktif. 

Taman Depan Rumah
Ah, akhirnya taman ini berfungsi sebagaimana mestinya. Memang tak sebagus dan semewah yang di Kelapa Gading sana, tapi ini saja rasanya sudah hebat bener. Pohon-pohon dan rumput baru, jogging track, ayunan. Bahkan sebelum taman ini benar-benar dibuka minggu lalu, warga sekitar sudah tak sabar untuk menikmati. Small, cozy, and homey…
Thank you Pemkot. Akhirnya kalian sadar juga akan kebutuhan lahan hijau rakyat Jakarta.  *yeah, meskipun mungkin bangunan ini dalam rangka menghabiskan budget….it’s okaylah, yang penting nih taman jadi. Titik!
Di tahun 2012 ini, resolusi saya apa dong. Hahah… seperti biasa saya tak pernah berbagi resolusi secara detail. Yang simpelnya saja, tentu saja tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin, apapun itu.
Selamat memasuki tahun 2012, Kawan!

Libuaran 2012 Kepulau Komodo


Tadi pagi sebelum ngantor, saya nyatok rambut sambil nonton tv. Ada sebuah film yang bercerita tentang perjuangan seorang ibu (diperankan oleh Cameron Diaz) yang salah satu anak perempuannya menderita kanker sehingga dia harus meminta anaknya yang lain untuk menyumbangkan organ tubuhnya demi kesembuhan si kakak. Ada satu scene yang bikin saya terotak, yaitu di mana ibu dan saudara perempuannya – yaitu tante dari anak perempuan yang sakit tadi – sedikit bersitegang karena masalah kanker ini. Saudara perempuan si Ibu bilang, tak bisakah kamu berdamai sedikit dengan dirimu? Di luar sana ada banyak sekali hal yang belum pernah kamu lihat dan kunjungi. Simpel, menurutnya adiknya itu perlu sesekali beristirahat dan juga cobalah pandangi hidup ini dengan lebih ikhlas. Kemudian adiknya menjawab, “Aku tidak bisa.” Dia telah menghabiskan energi dan perasaannya selama 14 tahun mencari kesembuhan untuk anaknya, dan tak sedikitpun dia ingin mundur, or let say: untuk tak memikirkan anaknya sedetik pun dia tak bisa.
Begitulah seorang ibu. Saya tak tahu bagaimana dengan ibu lain, tapi kalau saya dihadapkan pada kenyataan itu, saya tentu lebih memilih menghabiskan setiap waktu saya untuk mengurus anak daripada pergi berlibur. Karena liburan yang hangat itu pada hakikatnya kalau dijalani bersama keluarga kan?
Tapi kata-kata “ada banyak sekali hal yang belum pernah kamu lihat dan kunjungi” menggedor-gedor saya. Aih, ternyata saya juga begitu. Sudah beberapa tahun terakhir ini hampir tak pernah berlibur (kecuali mudik), karena pekerjaan dan kegiatan ini itu cukup menyita waktu. Sebuah rutinitas yang antara ingin dan enggan untuk ditinggalkan. Saya pernah baca bahwa anak-anak yang rutin menghabiskan liburannya ke suatu tempat cenderung mengalami peningkatan kecerdasan saat masuk sekolah, dibanding dengan mereka yang berlibur di rumah saja. Langsuuung terbayang wajah si Vay yang lebih sering menghabiskan liburannya di rumah saja, tak libur kemana-mana. Ah, tapi Insya Allah nanti bisa bawa Vaya liburan lagi, sekarang saatnya mempersiapkan segala sesuatunya dulu. Waktu dan budget adalah hal penting sebelum kita bisa melihat dunia lain di luar sana.
Bicara tempat liburan favorit, dari dulu saya ingin sekali pergi ke Pulau Komodo. Penasaran aja dengan liputan-liputan yang saya tonton di televisi, atau foto-foto yang ada di internet,  bahwa Pulau Komodo adalah salah satu surga dunia. Ya kalau biawak aja sih, sudah sering saya lihat waktu di Biak dulu. Banyak banget, sering melintas di samping rumah sebelum dia lari ke arah pantai. Tapi itu kan kecil, sodara-sodara. Ini eyangnya biawak, alias komodo, yang katanya panjang badan (termasuk ekor) sekitar 3 meter dengan berat hampir 200kg. Binatang ini pertama kali ditemukan pada tahun 1910 sama peneliti Belanda, yang menemukan binatang besar menyerupai naga di Pulau Komodo tersebut. Informasi lengkap tentang komodo bisa baca di sini.
Dragon Comodo - (Gbr : http://www.new7wonders.com)
Hmm… kalau ke Pulau Komodo, bisa gak ya foto bareng komodo? Ada yang sudah pernah?
Eniwei, jangan lupa bahwa masih ada sisa 1 bulan lagi untuk mem-voting Pulau Komodo sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia. Saat ini ada 28 finalis dari seluruh dunia yang masuk dalam The Seven Wonders. Dan penilaian pemenang berdasarkan jumlah dukungan lewat text message KOMODO, kirim ke nomor 9818. Biayanya? Rp.1 saja. Lebih murah dari permen-permen yang sering dijadikan kembalian sama kasir akibat tak punya uang kecil *curcollll hehehe….
Dan saya juga baru tahu kalau Pak JK ternyata jadi Duta Besar Pulau Komodo (salut buat pak JK yang selalu aktif), dan menurut pak JK, minimal 25 juta SMS harus kita dapatkan agar bisa masuk ke 7 New Wonders. Targetnya sih 100juta SMS. Hayoo hayooo bisa gak tercapai? Pasti bisa kalau semua orang ikutan vote. Pengguna ponsel di Indonesia saja sudah sekitar 140 juta, mustinya gak susah mencapai angka 25 juta SMS. Dan SMS ini beneran, bukan modus “sedot pulsa” seperti yang sedang marak sekarang ini. Saya sudah coba tadi, texting KOMODO ke 9818 dari nomor Indosat saya. Rp.1 saja lho…
Bagaimana dengan kamu? Daripada setiap 5 menit ngecek bbm, mendingan tiap 5 menit SMS ke 9818 untuk #votekomodo. Waktunya terbatas lho, hanya sampai tanggal 11 November 2011. Jadi buruan vote Pulau Komodo. Maksa dot com kah saya? Hehe, biarlah, kalau bukan kita sendiri yang mempromosikan wisata negeri kita ini, siapa lagi. Pariwisata kita maju, pendapatan masyarakat juga pasti meningkat.
Yeah, tak apalah sekarang ini saya belum bisa datang ke Pulau Komodo. Setidaknya sudah bisa vote juga sudah lumayan. :) .
Selanjutnya adalah mempersiapkan waktu, dan juga budget, biar bisa berlibur…. :)